Pages

Monday, May 8, 2017

Bukankah Dia Tuhan?


                Kalau ada yang tanya, seberapa sering kamu ingat Tuhan dalam sehari? Mungkin reaksi pertama yang akan muncul adalah mengerutkan wajah, mulai berfikir, mengingat. Lalu mengulangnya sampai kamu menemukan waktu ‘terakhir’ kamu mengingatnya bukan hanya karena sedang terjepit, sesak nafas atau kesal terhadap banyak hal.

 like a shadow or just a shadow?

                Beberapa bulan terakhir, saya sedang disibukkan dengan sesuatu yang menarik perhatian dalam porsi cukup besar, berfikir keras terhadapanya, mengusahakan segala kemungkinan yang bisa terjadi atau saya inginkan terjadi. Terdapat skenario berupa draft untuk mewujudkannya. Dan saya merasa bahagia melakukannya. Saya suka menulis, jatuh cinta lagi dan lagi. Mengukir, saya lebih suka menyebutnya demikian. Mengukir kisah lewat tulisan.

But I’m feel lose something, yesterday. Dunno what? Dunno why? Pernah merasakannya?
“Yes, He is God”

Satu kalimat yang mampir dihati saya. Melibatkan Tuhan dalam setiap detail kehidupanmu? But you don’t. Bagian terpenting tapi hanya tersisip. Melewatkannya. Satu pribadi yang secara sadar/tidak hanya saya sisipkan dalam rencana, mimpi yang saya ingin gapai. Oh bahkan mengingatnya disaat butuh (saja). Lupa bahwa Dia :
Pemberi mimpi,
Rencana.
Harapan.
Pewujud.

Apa yang saya rasakan saat bertemu jawabannya?
Crying. Relieved. Grateful. My heart feel so full now.
Bukankah Dia Tuhan?