Pages

Tuesday, May 24, 2016

Saya dan Perjalanan Hidup Saya


             Untuk menghidupkan kembali kehidupan di blog ini, saya dan beberapa perjalanan hidup saya kini hadir haha.

Salah satu rekan kerja saya selalu berkata seperti ini “ Kamu, mau dikenal sebagai orang seperti apa di lingkungan kerja ?”  Kalimat ini selalu terucap disaat melakukan testing sebuah aplikasi dan mengalami sebuah error. Yang artinya adalah kamu harus menyelesaikan error tersebut secara cepat, tepat dan benar.

Kalau dipikir-pikir, kalimat tadi bisa juga berlaku dalam berbagai hal. Salah satunya adalah tentang hubungan. Hubungan seperti apa ? Hubungan orang tua dengan anak, pacaran, persahabatan, rekan bisnis, atau hubungan apapun yang melibatkan kita dengan orang lain.
Mau dikenal sebagai orang seperti apa ?!?


Beberapa bulan belakangan ini, saya bergabung dengan sebuah komunitas nonton di Jakarta yang namanya NontonJKT ( IG : @nontonjkt ) Sebuah komunitas yang dibangun oleh teman saya dan rekan-rekan dia yang lain 2 tahun yang lalu. Bergabung di tempat ini ya alasannya simple sih, karena suka nonton. Baru beberapa bulan saya bergabung, saya mendapatkan banyak energi positif. Saya jadi makin up to date soal perfilman dalam negeri atau luar negeri. Tahu, kayak gimana sih screening film itu, mendengar komentar tentang sebuah film ‘lebih dalam’ dari banyak sisi, ketemu banyak artis local saat screening film hahaha (*ini sih bonus ya), nonton gratis dan nonton-bareng dengan komunitas nonton lain di Jakarta.
Saat Anniversary NontonJKT yang kedua kami mengadakan bakti sosial dan NoBar dengan anak-anak dari PAUD yang berlokasi di Benhil. Acaranya mulai dari main bareng, nonton bareng, mereview film yang sudah ditonton, dan bagi-bagi goodie-bag. Kami dari NontonJKT sempat mendengarkan kisah anak yang kurang beruntung secara ekonomi dari pengurus PAUD. Mungkin buat para pembaca jika ingin berkunjung atau menyumbang buku atau hal postifif lainnya bisa datang ke PAUD ini lho.
Ada dikomunitas ini berasa FUN. Why ? kumpulan orang-orang dari berbagai profesi yang ada di satu wadah karena suka nonton.


Suasana anak-anak sebelum NoBar



Kondisi Rak buku-buku pelajaran

                Beberapa bulan belakangan ini juga saya mendadak suka olahraga lari. Melakukan rutinitas baru dengan beberapa rekan kerja, dengan motivasi awal supaya kolesterol kembali normal huhu. Bersyukur kalau kolesterol pernah tinggi dan akhirnya bisa memulai sebuah kebiasaan baik. Dimulai bulan januari, saya dan beberapa teman saya mulai melakukan aktivitas lari secara rutin di Gelora Bung Karno. Jalan kaki dari bundaran senayan sampai ke Gelora Bung Karno ( GBK, red ) yang kita anggap sebagai pemanasan. Awalnya sulit, tapi lama-lama menjadi biasa. Senang dengan kondisi badan yang terasa mulai segar, reflex mengajak teman-teman yang lain untuk ikut juga. Apalagi, setelah melihat hasil cek kolesterol selanjutnya yang sudah normal, semangat untuk tetap lari semakin membara haha. Sehat adalah motivasinya, kurus adalah bonus ( dan saya dapat bonusnya ). Mengajak orang lain memulai sesuatu yang baik adalah my happiness.
                Selain hal-hal tadi, ada orang-orang yang datang dan pergi di perjalanan hidup saya. Cukup menggelitik, karena orang-orang yang pernah datang, tidak pergi, tidak memberi arti namun terlalu ingin tahu tentang hidup saya. Kurang cantik dalam bermain kata-kata, tidak jujur kalau hanya sekedar kepo. Terlalu ingin tahu ups and downs –nya kondisi saya dalam perjalanan tanpa solusi, hanya ingin memuaskan rasa ingin tahu dan misinya saja. Miris!!! Dan pengen bilang kasian deh engga tahu cara berteman :p. Untungnya saya belajar cerdik, keterbukaan saya hanya bisa dikepo-in oleh orang-orang terdekat saya, orang-orang yang saya panggil mereka sahabat. Tanpa mereka minta, saya sendiri yang akan datang kepada mereka.
                Orang-orang yang belum pernah ada dalam hidup ada, mereka datang dan memberikan energi positif secara langsung dan tidak langsung. Hanya melihat v-log, testimoni atau mengobrol sekali. Ada yang bilang “ Kamu kan belum kenal dia seperti apa ? baik atau buruk ? positif atau negatif ?” Saat ini saya hanya bisa bilang, saya ambil yang positif dan buang yang negatif.
                Selalu punya tempat dalam kehidupan saya. Orang-orang yang datang, mungkin secara fisik tidak selalu ada bersama-sama dengan saya bahkan sempat pergi ke tempat jauh yang seolah tak dapat terjangkau. Tetapi secara hati, perhatian mereka selalu ada. Saya sebut mereka dengan bangga, PARA SAHABAT, BROTHER and SISTER. Tak perlu banyak pertanyaan untuk mencairkan suasana, jarak yang jauh tak mengubah hubungan yang sudah dibangun, tak berada dalam kumpulan yang sama tak menghilangkan posisi mereka di dalam hati. Yang berani bekata dengan jujur kalau saya jelek, saya salah, saya bagus, saya kurang ini, kurang itu, mereka yang jujur tentang saya dan dirinya dihadapan saya.
Mau dikenal sebagai orang yang seperti apakah kamu ?
Orang yang datang dan pergi tanpa arti
Orang yang datang, tinggal sejenak dan pergi untuk dilupakan
Orang yang datang, tinggal, lalu pergi untuk kembali
Orang yang datang, memaksa masuk ke sebuah kehidupan
Orang yang datang, meninggalkan kerikil karena sebuah kepentingan
Orang yang datang ……………………….
Orang yang datang ……………………….
                Setiap orang bisa menjadi apa saja, seperti apa, membangun hubungan dengan siapa, bagaimana, kapan, dimana, tidak ada yang memaksa karena setiap pribadi punya free will. Cara yang satu mungkin baik kita lakukan pada seseorang, tapi jangan paksa dan samakan pada orang lain. Tidak posesif akan seseorang, sehingga tidak membiarkan seseorang itu memiliki kehidupan disisi lain dengan orang lain. Ketika tidak suka akan cara sesuatu, jangan lakukan ‘kembali’  kepada orang lain dengan cara yang sama, seolah sebuah mata rantai yang tidak pernah terputus.
Saya memilih menjadi orang yang datang, tinggal, kalaupun harusnya pergi tapi tetap ada di hati dan akan kembali.
So, Mau dikenal sebagai orang yang seperti apakah kamu ?