Pages

Saturday, November 5, 2016

Y.O.L.O (Part 2)


                Well, tidak ada olahraga. Berat badan kembali naik hampir ke keadaan semula. Hanya pola makan yang mulai saya ubah. Memperbanyak makan sayur dan buah. Hingga di awal tahun 2016 akhirnya saya melakukan check up darah. Awalnya sih, karena hanya ingin memanfaatkan fasilitas dari kantor.

                Melakukan test darah di awal bulan januari 2016. Dan ternyata hasilnya merah dibeberapa test.
LDL (157) vs Normal < 100
Cholesterol Total 228 vs Normal < 200
Hasil tersebut membuat saya sedih. Mengapa ? Saya melakukan olahraga, mulai menjaga makan tapi hasilnya tidak begitu baik.


Bersyukur saya bertemu dokter yang baik. Mengapa? Dr. Doro adalah dokter yang memeriksa saya saat itu. Ketika melihat hasil test darah saya yang jelek, dia tidak memberikan obat satupun. Dia Cuma bilang, kamu harus olahraga!
“Saya saja yang usianya sudah lebih dari 50 tahun suka olahraga. Cari keringat, minimal 1 jam supaya kesehatan tidak perlu kamu bayar. “ perkataan dr. Doro

                Karena tidak mau ada raport merah dalam tubuh saya,  tidak mau sakit, and I love my body. Akhirnya di akhir bulan januari saya mulai olahraga. Dengan motivasi bahwa kolesterol saya harus normal.  Lari, ya lari-lah olahraga yang saya pilih. Mengapa ? hmm, sebenarnya tidak ada alasan yang khusus mengapa pilihannya jatuh pada lari. Bisa jadi karena murah, mudah dan menyenangkan.

                Gelora Bung Karno (GBK, red) menjadi tempat saya dan beberapa teman melakukan aktivitas ini. 2 kali dalam seminggu latihan yang saya lakukan selama 30-60 menit. Awalnya sih jalan kaki, jalan- lari-jalan terus ketawa-ketawa. Mulai lari konsisten 2 putaran GBK, kemudian meningkat 1 putaran lagi menjadi 3 putaran. Hingga sekarang steady di 5 putaran atau setara 5km.

                Sekitar bulan April 2016, saya kembali melakukan blood test. Dan apa yang terjadi ? Cholesterol saya turun menjadi normal 200. Ya, tidak turun banyak sih. Tapi menunjukan progress kepada sesuatu yang baik. Tanpa obat, hanya olah raga dan memilih-milih makanan yang saya makan.



Capital Market Run Agustus 2015

                Diawal saya mulai rutin melakukan lari apakah mulus ? tidak. Ada beberapa orang yang berpendapat :

“ Ah kamu  lebay, kolesterolnya engga merah-merah amat “
“ Segitunya pengen kurus ya ?”
“ Diberi makan ini, geleng-geleng. Diberi makan itu geleng-geleng”

Pertanyaan dan pernyataan yang saya anggap engga mendukung saya saat itu. Tapi, I don’t care dan saya tetap melakukan lari dan masih dengan motivasi yang sama. Hingga akhirnya, kolestreol saya normal dan saya masih melakukannya sampai saat ini.


Midtrans Run Oktober 2016

                Sehat adalah tujuannya dan kurus adalah bonusnya. Dalam kurun waktu dari bulan januari ke agustus berat badan turun 5kg. Penurunan berat badan yang saya tidak selipkan menjadi motivasi saat saya mulai rutin olahraga lari sehingga saya anggap sebagai bonus.


The Medals

If you say : “ Are you happy ? Yes, I am so happy and I get the bonus too”
Jadi, cerita tadi bisa menjawab pertanyaan yang pernah ada ?
“ Tin, kamu kurusan. Diet ya ? ”
“ Kenapa jadi suka lari sih ?”

Jadi, saya memang kurusan dan tidak diet ya. Saya hanya melakukan olahraga yang saya mulai sukai dan belajar menjaga apa yang saya makan. Bahkan, saya makan malam lho, tapi tidak dalam porsi besar ya. Dan kalau ditanya berapa berat badan saya sekarang ? Tetap stabil setelah turun 5kg tadi hehehe (*dancing) karena wanita bahagia bisa stabil diberat badan idamannya.

I am not a runner, I’m just having fun with that.
Saya masih rutin melakukan lari, ya badan saya mulai nagih kalau saya libur melakukan olahraga ini.
Kalau ada yang bilang :

“ Tapi saya tidak kuat lari’
“ Saya lebih suka berenang, ikut kelas di gym “

Just go ahead. Pointnya bukan pada olahraga apa yang kamu lakukan. Tapi, gaya hidup seperti apa yang kamu jalanin. Terlalu banyak hal yang masih ingin saya lakukan, sehingga pilihannya saya belajar menjaga hidup saya, salah satunya dengan mengatur kembali gaya hidup saya. 
Because You only live once.

It’s me with my story. How about you ?