Pages

Saturday, September 29, 2018

Bosan di Dalam Negeri, Main Jauhan Dikit ke Negara tetangga, Kuala Lumpur


Kapan sih waktu paling tepat untuk pergi jalan-jalan? Hmm, menurut gue sih semua waktu tepat-tepat aja, selagi lo mau sediain waktu untuk jalan-jalan. Kecuali, kalau lagi mengincar suatu festival atau musim atau sejenisnya yang hanya ada pada bulan tertentu.
Apa sih tujuan lo jalan-jalan?
Mungkin ada yang nanya memang jalan-jalan harus punya tujuan? Gue sih jawab : yes! Walaupun tujuannya nggak yang gimana-gimana ya. Misalnya: Tujuan gue jalan-jalan itu adalah mau wisata kuliner makanan lokal sebuah tempat, mau nonton festival, belanja, killing time, me time dan sebagainya. Lo bisa tanya itu ke diri lo sendiri yah, gaes.

The beautiful Batu Caves


Minggu kedua di bulan September lalu, tepatnya 15-16 septermber 2018, gue dan teman-teman liburan singkat ke Kuala lumpur. Nggak ada alasan khusus kenapa pilih negara tersebut. Yang pasti, kita nggak punya cuti atau hari libur lain. So, berangkat di weekend aja dijabanin.

Bisa kemana aja selama 2 hari di sana?
Seperti liburan yang sudah-sudah, gue dan temen-temen bukan tipe yang let if flow gitu, selalu bikin itinerary. Kita menuliskan tempat-tempat yang dikunjungi dan perkiraan waktunya. Mungkin ada yang bilang begini:

‘Yah, kaku dong harus ke tempat yang sudah direncanakan?’

Ya, kalaupun ada tempat yang ternyata diluar rencana, selagi lewat dan ada waktu ya spontan aja dikunjungi. Jadi, nggak kaku dong. Kenapa harus bikin itinerary? Karena bikin rencana aja suka bablas waktunya, apalagi kalau tanpa perencanaan yang menurut gue bakal banyak buang waktu. Terkecuali lo solo trip, yang nggak perlu diskusi dengan orang lain.
Jadi, selama di Kuala lumpur kerjaan gue makan-foto-belanja-makan lagi-jalan kaki lagi sampai kaki mau copot.

The best Nasi Hainan in Town, Chee Meng

Terakhir pergi ke Kuala lumpur itu sekitar tahun 2011 alias 7 tahun yang lalu dan sudah pasti banyak perubahan. Batu Caves, adalah salah satu tempat yang dikunjungi dan paling berkesan buat gue. Kenapa? Pada dasarnya, gue memang lebih suka wisata alam. Jadi langsung sumringah kegirangan melihat keindahan alam.

Banyak yah si burung merpatinya

Berusaha mengejar dan berfose cantik, namun gagal

Masih usaha, dan masih gagal. Jangan menyerah ya coba lagi!

Batu caves adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling popular yang didedikasikan untuk Dewa Murugan (Sumber: Wikipedia). Sewaktu gue sampe di sana banyak banget burung merpati. Seru aja gitu berasa di luar negeri. Yailah kan lagi di luar negeri tin hahaha. Mencoba mengabadikan beberapa momen lari-larian mengejar dia eh burung merpati maksudnya. Hasilnya? Hmm, ya gitu deh.

“Kalau lo jarang olah raga, mendingan pemanasan dulu deh sebelum menaiki ratusan anak tangga di Batu Caves.”

Jumlah anak tangganya adalah 272 x 2 = 544 (naik & turun). Sewaktu naik sih ngos-ngosan doang. Tapi pas mulai turun bergetar gaes ditambah dengan tangganya yang curam hahaha. Mungkin inilah yang menyebabkan kaki rasaya mau copot aja. But we had so much fun.

Our happy faces, KL Squad. Salam cinta dari kami 

Tuh tangganya cantik, banyak dan melelahkan

Penampakan di dalam Batu Caves

Nah, kalau bicara soal transportasi, sarananya sudah jauh lebih baik di banding dengan di Indonesia. Jumlah sepeda motor juga jauh lebih sedikit dan kemacetan rata-rata terjadi di pusat perbelanjaan yang banyak turisnya, seperti Bukit Bintang. Yang lucunya adalah sepeda motor itu boleh masuk tol gaes. Sarana transportasi umum yang ada diantaranya bus, taksi offline & online, MRT/LRT. So, kalian nggak perlu takut tersesat, karena sudah tersedia map/tulisan penunjuk arah. Lagipula bahasa yang digunakan itu melayu yang notabene mirip dengan bahasa Indonesia.

Sedangkan makanannya juga lebih tasty di banding Singapura. Walaupun buat gue makanan Indonesia tetap jadi juaranya. Kalau masih penasaran berikut ini list tempat-tempat yang gue kunjungi selama di KL, siapa tahu bisa jadi referensi lo kalau lagi ke sana.

The best cemilan at Alor Food street

Batu Caves, Petaling street (China town), Dataran Merdeka, Twin Tower, Suria KLCC & Ampang Mall, Sungei Wang, Alor Food Street dan sejumlah mall di Bukit Bintang. Gue menginap di Fahrenheit Hotel, Bukit Bintang. Yang notabene adalah daerah yang penuh dengan turis.
Nah, kira-kira kapan lo mau berkahir pekan ke Kuala Lumpur?

Mejeng di depan Pavilion mall



Jangan lupa bahagia, kawans!
Cheers