Pages

Thursday, March 14, 2024

Vietnam Trip Part 1, HANOI

            Setelah hiatus beberapa tahun dari bepergian ke luar negeri, akhir 2023 kemarin Vietnam jadi negara pembuka untuk hobi jalan-jalan gue. Kenapa Vietnam? Nggak ada alasan khusus sih sebenarnya. Ya seru aja kali kalau berlibur kesana, selain harga mata uang Rupiah nilainya lebih gede dibandingkan Vietnam Dong (VND) jadi berasa orang kaya hahaha.

              Liburan tipis-tipis selama 6D5N rasa-rasannya masih terasa kurang bahkan sejak hari pertama menginjakkan kaki disana. Dari sekian banyak kota indah dan menarik di Vietnam, Hanoi menjadi kota pertama pilihan gue.


Sunset at Halong Bay


Day1, Dec 20th 2023

Keberangkatan dari CGK – HAN pukul 14.00 WIB menggunakan  penerbangan dari VietJet Airlines. Tentu karena harganya murah alasan gue pilih airlines ini, dan waktu penerbangan yang ditawarin juga terbilang pas. Nggak kepagian atau kesorean. Sepanjang perjalanan sekitar 4 jam, turbulence sekitar 1 jam pertama. Eh, turbulence atau nyetirnya kek angkot ya? Hmm, hampir nggak bisa bedain sih. Cuma kalau ada kesempatan lain, mungkin gue akan jadikan pilihan nomor kesian sih haha. Tiket pesawatnya seharga 1,3 juta exclude bagasi ya. Karena gue bawa koper medium jadi nambah sekitar 300ribuan (IDR) untuk dapetin bagasi 20kg.

Nggak ada perbedaan waktu antara Jakarta dengan Vietnam. Mendarat sekitar pukul 6 sore di Bandara Noi Bai Hanoi. Bandaranya bagus, dan terlihat modern. Ah, hampir lupa kalau gue lagi ke luar negeri, antrian imigrasi yang wajib dilewati ternyata udah seperti ular panjang tiada akhir. Kurang lebih 1 jam gue menunggu sampai dibukanya jalur baru dan yeayyy I’m ready to explore, Hanoi.

Pakai transportasi apa sih di Hanoi? Gue mencoba baca beberapa reviu orang-orang yang udah pernah liburan ke Vietnam. Hmm, Hanoi itu rasa-rasanya seperti Indonesia tahun 70an. So oldies,  padahal belum lahir juga tahun segitu. Transportasi disana ada bus, sepeda motor yang disewa dan lucky me ke Vietnam disaat transportasi online sudah tersedia. Yap, gue memakai G*ab selama jalan-jalan. Sekali klik, abang supir sudah menjemput. Kalau harga jelas lebih murah yah guys, nilai tukar VND saat itu 0,77. Tapi ya gue sih nggak bayar cash, semua pemesanan armada transportasi di-link dengan kartu kredit dong ya biar nggak repot.

Check in, di Prime Hotel Hanoi sekitar pukul 20.30 malam yang gue booking via agoda.com seharga +/- 250rb IDR permalam. Penampakan hotelnya hmm agak bikin shock sih. Judulnya hotel *** tapi lebih mirip ke motel-lah. So, for this hotel not recommended at all. (udah itu aja).

Strolling around at Old Quarter. Gue sengaja menginap di Old Quarter yang katanya selalu ramai di malam hari dan ada pasar malamnya. Yap, bener! Rame, crowded, klakson dimana-mana a.k.a pabalatak (just Sundanese mean it).

Old Quater

Semangkok Pho pinggir jalan, jadi santapan gue malam itu (50000 VND) jangan tanya rasanya, enak pake banget! Beda nggak sih sama Pho di Indonesia? Beda dan menikmati Pho dari negara aslinya emang lebih nikmat. Apalagi suhu Hanoi saat itu 12°C dengan angin yang bikin merinding, menjadi hangat dengan semangkok Pho. Kaki ini masih semangat berjalan menyusuri ramainya Old Quarter sambil mengunyah cemilan-cemilan yang gue jumpai sepanjang perjalanan.

Semangkok Pho yang bikin kenyang pol, Enak!

Penampakan tempat makannya

Day2, Dec 21th 2023

Belum sah ke Hanoi kalau nggak ke Halong Bay. Kali ini gue pakai jasa one day tour. Dijemput dipenginapan sekitar pukul 8 pagi hari dan bergabung dengan sekitar 20 orang lainnya yang sudah ada di-bus. Pesen dimana sih tix-nya? Klook seharga +/- 700rb rupiah include transport antar jemput penginapan, makan siang + snack 2 kali + semua tiket masuk selama di Halong Bay. Kenapa nggak sendiri aja kesananya? Repot guys. Perjalanan sekitar 3 jam ke dermaga, lalu menyeberang lautan sekitar 2 jam lagi menggunakan kapal. Jadi, emang pakai tur adalah solusi terbaik.

Kapal yang membawa keliling Halong Bay

Suasana di dalam kapal

Ada rooftopnya loh

Tip Top Island

View from above Tip Top Island 

The beach!

Si penakut yang naik perahu karet keliling pulau

Ada apa sih di Halong Bay? Banyak! Yang jelas ada lautan hahaha lalu pantai, goa, bukit yang perlu didaki sekitar 2km, goa dan banyak spot foto buat para pencari konten ;p. Selama 5 jam gue berkeliling. Lagi-lagi gue salah kostum, pake celana pendek dimana suhu saat itu mencapai 8°C, sembriwing. Konon katanya, musim dingin tahun ini sedikit terlambat dan pas gue disana baru memasuki musim dingin yang ditandai dengan angin yang cukup kencang dan nggak santai.

Perjalanan masuk menuju Goa

Pemandangan keluar Goa, indah!

Tepat pukul 16.30, kapal kembali menyusuri lauran untuk kembali ke Dermaga dan dimanjakan dengan matahari terbenama. Sekitar pukul 20.30 gue minta diturunkan disalah satu supermarket, random sih lokasinya tapi nggak jauh dari Old Quarter, namanya Win Mart. Mau apa aja yang unik dan lokal ada disana. Alhasil belanja part 1 dimulai. Berjalan sambil mikir mau makan malam apa dan dimana, jatuhlah ke sebuah tempat makan yang rame banget dan menunya banyak. Duduk di kursi khas Hanoi, kursi baso yang ceper lengkap denan meja kecil-nya. Percayalah guys, hampir setiap tempat makan ya begini kursi dan mejanya. 

Kursi di tempat makannya guys

Dari sekian banyak menu, pilihan jatuh pada Pho Nai (kalau nggak salah) bedanya dengan Pho biasa? Katanya sih dari kuah dan irisan dagingnya. Gue bukan penyuka babi, jadi kalau ada menu sapi sudah pasti jadi pilihannya. But surprisingly, babi disana nggak bau babi loh. Jadi gue cukup menikmati ketika harus berteman dengannya haha. Harga Pho-pho an disana sekitar 35000-50000 VND dengan ukuran besar, yang pasti kalau gue habisin sih gue kenyang pake banget. Sebelum pulang, gue tutup dengan Mango sticky rice seharga 25000 VND dan rasanya menyegarkan (walapun bukan makanan asli Vietnam. Tau dong dari mana?)

Pho-nya lebih enak di warung sebelah haha

Mango Sticky Rice

Day3, Dec 22th 2023

Beberapa jam terakhir di Hanoi, gue memutuskan untuk berkunjung ke Train Street Hanoi yang terkenal itu. Lokasinya nggak jauh dari penginapan, sekitar 10 menit berjalan kaki sudah sampai ke lokasi ini. Sampai di ‘pintu’ rel kereta api sebenarnya sudah ada beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak yang gue pikir hanya berdiri aja. Gue langsung jalan masuk aja ke rel, ehhh langsung diteriaki dong sama mereka, 'don’t go inside’. Terus ya harus gimana dong? Ternyata aturannya gue harus ikut salah satu dari mereka yang notabene adalah penjual dipinggir rel. Ada lelaki muda ceilee bahasanya, yang mengajak gue untuk ngikutin dia, dan sampailah dikiosnya yang yeayy lucu bener. Waktu menunjukkan sekitar 6.30 pagi demi bisa menikmati kopi Vietnam pas kereta api lewat hahaha, seniat itu kalau liburan.

Kios pinggir rel

Mie goreng ala Vietnam 20000 VND dan segelas kopi hangat 20000 VND, yang beberapa detik kemudian langsung dingin, dinikmati dengan beberapa pose foto di rel kereta api. Lucky me, sekitar 30 menit kemudian kereta api lewat dan yaa uwow sensasinya. Hanya sekitar 100 cm jaraknya antara gue dan kereta api. Uji nyali banget! Beberapa ada yang komen seperti di Malang ya? Hmm, beda deh ini kan Hanoi. Mau tau bedanya, cus terbang ke Hanoi :p.

Pinggir rel pose

Mie goreng + kopi = enak

Selesai sudah keliling singkat di Hanoi, next ready for Da Nang.

Oia, hati-hati scam yah guys. Beberapa kali ada aja yang menawarkan benerin Sepatu, bersihin Sepatu etc. Langsung tolak deh, nggak usah kasian ya sama mereka. Karena tiba-tiba nanti diminta bayaran yang guede, oh no!

Oia, Namanya juga Old Quarter ya. Mending turunin ekspektasi deh soal kebersihan, daripada lo nggak nikmatin hahaha. Bye bye Hanoi.



Cheers,

Jangan lupa Bahagia, kawan!