Pages

Friday, March 15, 2024

Vietnam Trip Part 2, DA NANG

Lets go to explore Da Nang


 Day 3, Dec 22th 2023

              Pukul 09.45 waktu setempat, gue terbang dari Hanoi menuju Da Nang, terbang dengan Bamboo Airways. Well, agak diluar rencana karena tadinya mau keliling Hanoi sampai malam hari, tapi apa daya jadwal penerbangan di-reschedule sampai 3x. Untungnya penerbangan kali ini super smooth. Walaupun pesawat kecil, tapi oke loh take off dan landing-nya nyaris nggak berasa. Atau karena gue super ngantuk jadi terlelap ampe nggak berasa apa-apa? Lo cukup merogok kocek 800rb IDR untuk sampai ke Da Nang dengan waktu tempuh 1 jam aja. Murah dong?

Mendarat di Bandara Internasional Da Nang yang tidak terlalu besar, gue langsung ambil bagasi dan pesan taxi online menuju Hotel. Vibes kota ini agak beda dengan Hanoi. Kalau sebelumnya berasa balik lagi ke zaman tahun 70an, nah di Da Nang lo hidup di masa kini dengan nuansa Pantai dan laut.

Beautiful of Da Nang

Sekitar 20 menit saja, gue udah sampai di Santori by Da Nang Bay Hotel. Kali ini beneran hotel guys hahaha. Disambut dengan 1 helper dan 1 receptionist berbahasa Inggris cukup baik. Beda dengan di Hanoi, dimana warlok nggak terbiasa berbahasa Inggris, so google translate to the rescue.

Santori by Da Nang Hotel
Lobby hotel

Waktu menunjukan pukul 16.00, cuaca udah mulai gelap dan sepertinya akan turun hujan. Dengan sedikit perbincangan dengan receptionist, dia menyarankan untuk jalan-jalan sore ke Han Market yang nggak terlalu jauh dari hotel plus banyak tempat yang bisa memanjakan mata.

Han Market (source by google)

Setelah puas keliling pasar, perut gue mulai keroncongan. Kaki ini berjalan menyusuri jalan dengan bantuan google maps, lumayan loh bisa dikit-dikit bacanya walaupun nggak secepet itu ngertinya dan nggak kesasar, sebuah kemajuan hahaha!

Suasana di Da Nang nggak seramai di Hanoi, waktu menunjukan pukul 19.00 tapi jalanan udah sepi gitu. Penjual makanan pinggir jalan juga nggak sebanyak di Hanoi. Disini lebih rapi dan bersih, gue sih happy disini hahaha. Dalam perjalanan mencari makan malam, ada sebuah supermarket cukup besar, tapi namanya hmm lupa :p. Kalau di Jakarta seperti Gr*nd Lucky yang menjual berbagai makanan dari berbagai negeri dan beberapa item khas Vietnam ada disini tapi nggak ada di Win Mart. Ya gue belanjalah yaaa, supermarket yang kalau gue cari lagi mungkin belum tentu nemu. Dua tangan udah nenteng jinjingan dan akhirnya gue pulang ke hotel aja lalu memutuskan pesen makanan online.

Udah lama nih nggak makan nasi hahaha, gue pesen nasi ayam. Dimana dalam pikiran gue ya seperti ayam geprek (halu mode on). Emang paling bener makan Pho deh, nasi disini lebih mirip ke nasi ketan yah guys, agak nggak biasa aja plus porsi kuli, super banyak.

Day4, Dec 23th 2023

Menginap di hotel ini sudah termasuk sarapan yang kamu bisa pesan h-1 sebelumnya, tiap hari ditanyain sama mba-mba receptionist mau pesan apa dan tiap hari menunya berbeda. Makanan dan minuman yang overflow hanya kopi, teh, dan buah-buahan. Tapi oke kok hidangan sarapan yang disajikan. Oia, disana nggak ada roti tawar kek biasanya ya. Roti yang ada adalah yang biasa digunakan untuk Banh Mi.

Breakfast with a view

Hari ini gue mau main-main ke Ba Na Hills. Gimana sih caranya kesana? Banyak cara menuju Ba Na Hills, nah kali ini gue pesan tix bus dan tiket Ba Na Hills via klook exclude makan siang. Kenapa? Karena gue pikir banyak jajanan atau makanan yang bisa gue beli disana.

Jam 8 pagi, gue sampai di meeting point tempat bus yang akan membawa ke Sun World, nama lain dari Ba Na Hills. Setelah menjemput rombongan lainnya, sekitar pukul 9 pagi, bus melaju ditemani rintik hujan yang bikin galau. Ah iya gengs, selama beberapa hari di negara ini, gue mulai terbiasa dengan suara klakson tet tet tet disegala situasi dan kondisi. Walaupun di Da Nang nggak separah di Hanoi. Kalau kata pemandunya, “everybody having no rules”.

Setelah 2 jam perjalanan, saatnya petualangan dimulai. Pose in front of Sun World is a must, walaupun penuh dengan manusia. Okelah kita lanjutkan perjalanan menuju pintu masuk. Iya pintu masuk penukaran tiket. Jalan sekitar 15 menit dari logo tadi, cukup mudah kok sampai ke pintu masuk, tinggal ikutin aja orang banyak hahaha.

Cekrek!

Cukup banyak petunjuk jalan dan petugas yang siap membantu selama perjalanan. Oia, salah satu keuntungan nggak ikut dalam group tour adalah BEBAS, iya bebas lo mau jalan dengan pace berapa, mau kemana dan ngapain dulu dan nggak tunggu-tungguan tentunya. Sesampainya dipintu penukaran tiket, antrian sudah mengular. But thanks to technology, serba online mempercepat semua proses yang harus dilalui, sat set gitu dan rapih pula dan giliran gue tap tiket masuk. Hanya 15 menit, kereta gantung siap mengantar.

Kereta gantung ini bisa diisi sampai 8 orang, tapi semua diatur oleh petugas kok berapa banyak orang yang bisa masuk. Kebetulan dalam kereta gantung saat ini ada 6 orang. Ngeri nggak? Ngerilahhhh! Buat gue si penakut ini. Berada pada ketinggian, lemes dan nggak berani liat ke bawah. Tapi perjalanan yang bikin kaki gemetar ini terbayarkan dengan kerennya Ba Na Hills. 

Kereta Gantung

Gilakkk Vietnam bisa bikin yang kayak gini, keren! Tiang-tiang penyangga, kereta gantung dan ada tempat wisata sekeren ini diatas bukit. Indonesia kapan ya? Kapan-kapan keknya hahaha.

Welcome to Sun World dengan kabul tebal tapi indah. Payung dan jas hujan yang gue beli di toko seharga 80000 VND, tebal dan cukup menghangatkan tubuh. Bermodalkan peta, gue berkeliling ke tempat-tempat yang bagus banget. Sedikit sejarahnya yah guys, Vietnam dijajah oleh Bangsa Perancis dan merdeka pada tahun 1945, nah Ba Na Hills ini didirikan oleh Bangsa Perancis pada tahun 1919 yang terletak di pegunungan Trường Sơn di sebelah barat kota Da Nang, di Vietnam tengah.

Pretty Sun World

Banyak tempat yang bisa lo kunjungin disini, tapi yang wajib itu adalah Golden Bridge yang bisa dibilang icon dari tempat wisata ini. Dikarenakan sedang musim hujan dan kabut cukup tebal jadi perlu usaha lebih untuk mendapatkan foto yang ciamik. Lebih dari 20 lokasi outdoor dan indoor yang bisa lo pilih tapi pada musim dingin beberapa pilihan lokasi outdoor ditutup, but overall seru loh. Semua bangunan, ruangan di desain bergaya Eropa loh. Klasik!

Golden Brigde

Crowded Golden Bridge

Sambil menghangatkan tubuh, gue masuk ke salah satu lokasi indoor yang menyajikan berbagai permainan seru dan kompetitif hahaha. Gue main beberapa permainan dengan harapan mendapatkan buah tangan ehhhhh ternyata nggak dong. Jangan tanya gue habiskan duit berapa disini, yang penting have fun hahaha.

Happy place

Menu lunch, lupa namanya

Pisang goreng

Setelah puas bermain dan  berkeliling sambil siap-siap menuju antrian kereta gantung, gue memutuskan membeli secangkir kopi hangat. Jangan ditanya deh, kopi Vietnam emang juara enaknya. Nggak perlu cari yang bermerek, apapun asal kopi Vietnam udah pasti enak.

Menikmati secangkir kopi hangat di Kereta Gantung 

Waktu menunjukan pukul 16.30 dimana gue antri kereta gantung menuju pintu keluar. Supir bus sudah menginstruksikan bahwa akan melaju pada pukul 5 sore hari. Ah iya, kalau lo mau menikmati malam di Ba Na Hills boleh kok, dan mending sekalian menginap di hotelnya ya, tinggal googling aja nama hotel dan rate-nya. Kereta gantung berhenti beroperasi pada pukul 17.00 so, bukannya gue mau pulang tapi memang harus pulang hahaha.

Eh guys, dibawah itu cerah ceria loh nggak hujan samsek. Ya karena pada ketinggian tertentu kali ya, makanya kabut dan hujan melanda. Masih bisa foto ditulisan Ba Na Hills loh, walapun tetap rame ya abadikan aja sih hahaha. Lalu, gue melaju bersama rombongan bus menuju kota Da Nang.

Jadi, sebenarnya ada 3 meeting point menuju Ba Na Hills ini, karena masih jam 7 malam seru juga kali ya mampir mall di Vietnam. Akhirnya gue turun di Vincom Plaza Da Nang sambil cuci mata dan makan malam. Konon katanya beberapa brand terkenal dijual dengan harga murah, contohnya N*ke. Hmm, murah ya tergantung tukar rate VND yang gengs. Ada sih yang seharga 50ribu rupiah, tapi sepertinya KW super 😊, jadi jangan terkecoh ya.

Day5, Dec 24th 2023

Strolling around Da Nang. Ngapain yah enaknya? Sudah ada beberapa tempat yang ingin dikunjungin sih, night market hahaha. Tapi nanti malam. Petualangan pagi ini dimulai dengan berkunjung ke Da Nang Cathedral. Pas banget hari minggu dan hari ini adalah Chrismast Eve. Eh tapi, nggak bawa baju proper untuk ibadah jadi numpang foto aja deh di depan Gereja bernuansa pink, unik seperti di dongeng-dongeng gitu.

Da Nang Cathedral

Nggak mau ganggu banyak orang yang mau beribadah, gue melanjutkan berjalan kaki di Hoi An. Nggak ada tempat khusus lain yang pengen gue kunjungi disini. Acting like a local aja gitu. Selama disini, gue selalu ngopi tapi paling penasaran nyicip egg coffee yang konon katanya enak banget.

Random mencari coffee shop yang ramai pengunjung dengan sentuhan dekorasi Natal. Anfe Bakery & Drinks, sebuah café yang cukup luas dengan beratapkan langit, dan ruangan indoor yang cukup menjadi pilihan gue. Segelas kopi telor hangat seharga 40000 VND, disajikan di atas meja. Duduk di kursi kayu yang lagi-lagi berukuran minimalis. Tadi sih mau tanya kenapa ukuran kursi disini rata-rata kecil? Tapiiii, warga lokal disini nggak pandai berbahasa Inggris. Jadi gue mengurungkan niat.

A famous egg coffee

Rasa dari kopi telor ini enak banget. Tanpa susu atau creamer ataupun senisnya hanya kopi dan telor, rasanya nggak amis dan bikin nagih. Lo wajib coba sih kalau jalan-jalan ke Vietnam.

Puas minum kopi, gue melanjutkan jalan kaki menyusuri jalanan Hoi An. Pagi itu nggak terlalu ramai, mungkin karena hari minggu, atau karena rintik hujan yang mulai menemani gue berjalan kaki. Keluar masuk toko lokal, cek ombak siapa tau ada yang bisa dibeli. Masuk ke sebuah toko tas lokal, Miu. Lihat-lihat tanya-tanya dan memang bagus deh. Saran gue sih, daripada beli barang brand tapi KW mending beli barang-barang lokal dengan kualitas oke punya.

Lanjut lagi, cukup jauh berjalan tanpa arah, dan panggilan perut memang nggak bisa ditahan. Selama di Vietnam menunya nggak jauh dari Pho atau Banh Mi. Siang ini, gue mau makan bakar-bakaran di Hue Ngon. Sempet agak ragu, soalnya gue mencium aroma khas yang tajam yang cukup mengganggu. Pada beberapa tempat makan sebelumnyapun gue sempet mencium dan mengurungkan niat makan ditempat. Semacam aroma rempah atau khas sana, jadi agak sulit dideskripsikan.

Hue Ngon Restaurant

Karena hujan makin lebat, gue tetap makan disini dan yeayyy untung rasanya enak. Dua macam daging untuk di-grill, sayur tumis dan semangkuk nasi. Kali ini nasinya normal, karena nasi dalam cup kemasan yang gue baca made in Korea hahaha. Makanan tadi seharga 250000 VND.

Memutuskan untuk membeli lagi snack yang bisa dibawa pulang, gue memutukan ke Win Mart (lagi) tapi kali ini di dalam Mall (lupa nama Mallnya hahaha). Kali ini Win Mart dengan ukuran gede, dimana banyak makanan menarik yang gue beli. Yaudahlah ya, Namanya juga jalan-jalan haha. Belanja disini menghabiskan biaya kurleb 331000 VND.

2 tempat lagi yang ingin dikunjungi yaitu Hoi An dan Son Tra Night Market. Dalam perjalanan ke Hoi An Night Market hujan lebat, dan ya benar aja sampai disana lokasinya ditutup. Ya Namanya juga pasar malam dan outdoor, hujan ya tutup. Hmm, mungkin ini tandanya gue harus balik lagi kesini one day haha.

Hoi An Night Market source by google

Lanjut ke Son Tra Night Market, berharap nggak hujan dong plis. Kali ini searah jalan pulang ke Hotel. Sekitar 30 menit kemudian gue udah sampai dilokasi. Thanks God, cuaca disini cerah ceria. Apa aja sih yang dijual disini? Pada umumnya pasar malam menjual berbagi makanan, minuman dan juga pernak-pernik. Rata-rata disini menjual berbagai seafood, ya tinggal ikutin kata hati aja mau beli di kios yang mana. Harganya sih sekilas sama dan nggak perlu nawar yah guys. Karena hari ini hari terakhir, gue menyusuri dari ujung ke ujung pasar malam sampai ke Dragon Bridge. Sayangnya lampu yang menghiasi naga nggak nyala semua. But Da Nang was so good.

Seafood at Son Tra Market

Son Tra Night Market

Jalan-jalanya udah selesai deh, gue dapat jadwal penerbangan pukul 06.00 pagi hari dari Da Nang kemudian transit di Ho Chi Minh City sekitar 4 jam lalu kembali ke Indonesia by Vietnam Airlines seharga 2,8 juta rupiah.

 

Big Banh Mi 

Tertarik nggak jalan-jalan ke Vietnam? Coba deh kesana, banyak hal yang nggak bisa diceritakan tapi wajib dirasakan loh.

All Expenses/person (IDR): 9.507.012 + Tukar ke VND 2.000.000


 






Cheers,

Jangan lupa Bahagia, kawan!