Nevşehir atau dikenal dengan nama Cappadocia, dinyatakan sebagai Kota Perdamaian Dunia oleh PBB (Source Wikipedia). Setelah, menjelajahi Underground City kemarin, saat ini gue dan rombongan sudah siap menjelajahi Cappadocia.
April, 22th 2025
Morning call pukul 03.00
waktu setempat untuk persiapan melakukan aktivitas dengan balon udara. Yeayy,
balon udara! Kegiatan ini hanya bisa alias wajib dilakukan dini hari sambil
menantikan matahari terbit dengan sejuta kecantikannya.
Sejak perjalanan kemarin, tour
guide selalu mengingatkan bahwa semua kegiatan ini tergantung cuaca, arah angin,
ya semua tergantung semesta. Oh please, semoga semesta mendukung! Pukul 04.00
dini hari, berangkatlah mobil khusus ke wilayah Cappadocia yang melaju sekitar
30 menit dari hotel. Perasaan campur aduk karena balon udara bisa jadi terbang bisa
juga batal terbang. Sesampainya di titik kumpul, gue belum diperbolehkan turun
dari mobil. Masih perlu menunggu tanda hijau, ya tanda hijau pada aplikasi
resmi pemerintah Turki yang mengartikan apakah ratusan balon dapat terbang pagi
ini.
Yuhu, tanda hijaupun menyala dan
ya gue berjalan ke balon yang hampir siap membawa kami terbang ke angkasa.
Sekitar 300-an balon sudah siap pada posisi masing-masing untuk terbang. The adventure was begin!
Dalam bayangan gue sebelumnya, keranjang
balon yang membawa terbang tanpa sekat, tapi ternyata disekat-sekat menjadi 7-8
ruangan kecil berisi 3-4 orang di dalamnya. Pilot dan Co-Pilot memberikan
beberapa instruksi yang wajib kami pahami, salah satunya adalah bagaimana cara
mendarat. Helium terus memberikan tekanan yang membawa balon udara terbang naik
sedikit demi sedikit sampai dengan ketinggian beribu-ribu kaki.
Excited!!!! Salah satu
kata yang dapat mewakili perasaan gue saat itu. Entah berapa ratus jepretan kamera
untuk mengabadikan keindahan yang selama ini hanya gue lihat dari internet. Cappadocia
here I am 😊
Sekitar 1 jam gue berada diatas
balon udara. Matahari mulai memberikan sinarnya, perlahan mulai mengubah warna
langit menjadi sangat indah. Ratusan balon warna-warni terbang, menghiasi langit
pagi itu. Setengah perjalanan, gue mencoba menikmati momen-momen yang hmm
bagusnya kebangetan. Bahkan hasil jepretan kamera hanya 30% mewakilinya. You
must visit to Cappadocia, guys!
Kini waktunya untuk mendarat. Pendaratan
yang mulus ditengah lapangan luas penuh rumput liar, sehingga semua orang yang
ada di dalam keranjang tidak perlu melakukan Gerakan yang diajarkan sebelum take
off tadi pagi. Mendarat diatas sebuah mobil khusus, membawa rombongan ke
tempat selebrasi. Good job Captain! Seketika seisi keranjang bersorak
dan bertepuk tangan.
Nggak hanya sampai disitu. It’s
time for celebration. Kalian mungkin pernah dengar, wine for celebration.
Tenang aja, minuman ini hanya sirup bersoda kok. Cheers untuk pengalaman
luar biasa ini. Oia, rata-rata orang Turki bisa berbahasa Indonesia loh. Mungkin
saking banyaknya Turis dari Indonesia datang kesini.
Kalau ada yang tanya, anak kecil sudah bisa naik balon udara? Sepertinya ada batasan tinggi badan. Kenapa? Supaya bisa menikmati keindahannya. Keranjang balon tingginya sedada gue. Taukan setinggi apa gue hahaha. Untuk turunnya aja beberapa petugas sudah siap membantu dan menggendong tentunya hahaha. Hot balllon air ini resmi wisata dari pemerintah, dimana pengamanan dan keselamatan penumpang adalah nomor 1. Kalau ada yang tanya berapa harga sekali terbang? 300 USD. Kalau balon udara batal naik, don’t worry uang kembali guys. Oia, selain bawa pulang kebahagiaan, berbagai foto dengan berbagai gaya plus sertifikat loh. Yes, Flight Certificate, resmi dan bertuliskan nama gue. Ihiyy.
Heart full of joy. Ready to exploring
another places.
Setelah, kembali ke hotel gue
sarapan pagi, dengan berbagai menu sehat yang sudah mulai dapat diterima oleh
lidah ini. Terutama yoghurt-nya Dimana beda dari yang ada di Indonesia. Yoghurt
disini tanpa rasa, tanpa gula, tidak asam tapi enaknya bikin adem perut. Tiada
hari tanpa makan yoghurt, yummy.
Penjelajahan kota Nevşehir
dilanjutkan dengan mengunjungi Goreme Valley. Goreme Valley adalah sebuah lembah
yang dibentuk oleh erosi, cantik dan menakjubkan. Setelah puas menikmati lembah
yang terbentuk begitu ciamik, perjalanan berlanjut ke Devrent Valley. Suhu saat
itu sekitar 13°C, anginnya cukup bikin sembriwing.
Nama lain dari Devrent Valley adalah
Lembah Unta atau Imaginary Valley. Mungkin kalian pernah mendengar, Lembah imajinasi?
Ya, disini kita dapat berimajinasi bentuk dari batu-batuan tersebut. Berbeda dengan lembah lainnya, lembah unta ini tidak pernah dihuni oleh manusia.
Next stop kita mampir ke Pigeon
Valley. Tempat ini menjadi salah satu tempat wajib untuk dikunjungi jika ke
Cappadocia. Pigeon Valley adalah sarang-sarang yang diukir pada bebatuan untuk menjadi
rumah bagi banyak spesies merpati hingga saat ini. Menikmati Pigeon Valley dari
kejauhan, dimana pada kawasan ini ada pohon yang dipenuhi dengan Turkish Eye.
Ya, Turkish Eye berarti simbol dari perlindungan dan keberuntungan.
Pada artikel sebelumnya, gue
sempat bilang kalau Perempuan di Cappadocia bekerja di rumah membuat karpet. Jadi,
kalau ditanya karpet-karpet itu berasal dari Cappadocia Turki. Prosesnya bisa
memakan waktu bulanan bahkan tahunan. Tergantung dari berbagai kombinasi warna,
motif dan sebagainya. So, nggak heran kalau harganya dinilai tinggi. Satu
karpet satu motif, luar biasa bukan!
Mungkin ada pertanyaan dibenak
kalian, rumah-rumah atau restoran seperti goa itu apakah diperjualbelikan?
Nggak guys. Biasanya dikelola secara turun temurun oleh keturunan Sultan. Jadi bisa
dibilang kepemilikannya turun temurun.
Salah satunya adalah tempat makan
siang kali ini, Uranos Sarikaya Restaurant. Tempat makan berupa goa yang sudah mengalami
beberapa modifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tapiiii, perjalanan lika-liku
loh ke ruangan dan meja makan layaknya dengan tempat duduk seperti stadion ini.
Beneran kayak di goa. Surprisingly, makanan yang disajikan pasti cocok
dengan lidah orang Indonesia. Menu makanan di Turki terdiri dari 3. Dibuka
dengan appetizer berupa sup, kemudian penyajian makanan utama, dimana protein
sebanyak ¾ piring dan nasi hanya 3 sendok makan guys. Makanan penutup yang
disajikan bisa berupa buah atau baklava atau kue-kue khas Turki. Bisa dibayangkan,
perut ini pasti penuh.
“Ayok Gas” Call us with that
name.
Optional tur lainnya, adalah Jeep tour di sore harinya. Iya jeep tour dijalanan penuh batu, naik turun, yang nggak sempet diabadikan. Kenapa? Soalnya kita terbanting-banting tapi super seruuuuuuuu!. Ngapain aja? Lihat sunset dong dan melihat Kawasan bebatuan dari dekat dan selalu ada selebrasi diakhir kegiatan. Harganya 120 USD ya.
Ready for adventure? yeayyy
So, negara Turki bakalan masuk
jadi negara impian kalian nggak?
Cheers,
Jangan lupa Bahagia, kawans!